Sebelum
membahas Yunani lebih jauh, alangkah lebih baiknya terlebih dahulu kita
mengetahui dimana letak Yunani. Yunani merupakan sebuah daerah yang terletak di
ujung tenggara Benua Eropa. Sama seperti masyarakat daerah lain yang memiliki
karakteristik khas, masyarakat Yunani Kuno dikenal dengan cara berpikirnya yang
lebih abstrak. Misalnya pada penafsiran Ö2, masyarakat Yunani
menolak bahwa itu merupakan bilangan rasional, mereka bahkan dapat
membuktikan bahwa Ö2 merupakan bilangan yang tidak rasional.
Jadi, kapan
matematika di Yunani Kuno mengalami perkembangan?
Perkembangan
matematika di Yunani Kuno dimulai pada abad ke-6 SM ketika para ilmuwan Yunani
melakukan pengembangan matematika baru, mereka adalah a) Thales, ia dapat
mengukur tinggi piramida melalui dua segitiga yang sudutnya sama, segitiga itu
terbentuk dari bayangan piramida dan bayangan orang yang berdiri di ujung
bayangan piramida, selain itu Thales juga menemukan cara mengukur laut dari
pantai menggunakan teorema kongruensi (kesebangunan). Ilmuwan selanjutnya
yaitu b) Phytagoras, ilmuwan
ini memfokuskan dirinya pada aritmatika, astronomi, geomotri dan
harmoni(musik).
Selesai
membahas Yunani Kuno kita beralih ke wilyah Persia. Tahukah kalian jika kita
melakukan pencarian tentang lokasi Persia pada Google map maka
kemudian yang muncul adalah Iran? Mengapa demikian? Karena ternyata pada tahun
1935 M, pemerintahan Iran menyatakan bahwa nama Iran dipakai sebagai pengganti
Persia.
Berbicara
tentang perkembangan matematika, di Persia sebenarnya ilmu matematika sudah
berkembang berabad-abad sebelum islam masuk dan terus mengalami perkembangan
ketika islam masuk pada abad ke-7. Nah, perkembangan ini dipengaruhi oleh
penegetahuan matematika Babilonia dan India. Berkembangnya matematika di Persia
tentu tidak luput dari kontribusi para ilmuwan Persia.
Siapa saja
ilmuwan-ilmuwan itu?
Ilmuwan
pertama yaitu al-Khawarizmi. Ilmuwan ini banya menulis buku khususnya
tentang aljabar. Dalam aljabar al-Khawarizmi menggunakan simbol x, y, z sebagai
pengganti angka untuk menyelesaikan permasalahan matematika. Aljabar yang
disampaikan oleh al-Khawarizmi mencakup tiga jenis operasi yaitu akar (x)
, kuadrat (x2) , dan bilangan dalam satu persamaan. Maka,
bagaimana bentuk persamaannya? x 2 +
10x = 39.
Beralih
ke ilmuwan berikutnya yaitu Omar Khayyam yang
menggembangkan aljabar sampai pada pangkat tiga. Omar juga merupakan
ilmuwan pertama yang menemukan metode umum penguraian akar-akar bilangan tingkat tinggi dalam aljabar.
Penasaran
dengan bagaimana cara Omar melakukannya?
Pada
persamaan x3 + ax2 + b2x+ c3 =
0 , dengan metode subtitusi x2 = 2py.
Akan diperoleh persamaan 2pxy = 2apy + b2x + c3 = 0. Nah, penemuan ini sangat cerdas, bukan? Namun sayangnya baik Omar ataupun al-Khawarizmi belum menjelaskan tentang koefisien negatif.
Akan diperoleh persamaan 2pxy = 2apy + b2x + c3 = 0. Nah, penemuan ini sangat cerdas, bukan? Namun sayangnya baik Omar ataupun al-Khawarizmi belum menjelaskan tentang koefisien negatif.
BalasHapusAwalnya aku hanya mencoba main togel akibat adanya hutang yang sangat banyak dan akhirnya aku buka internet mencari aki yang bisa membantu orang akhirnya di situ lah ak bisa meliat nmor nya AKI NAWE terus aku berpikir aku harus hubungi AKI NAWE meskipun itu dilarang agama ,apa boleh buat nasip sudah jadi bubur,dan akhirnya aku menemukan seorang aki.ternyata alhamdulillah AKI NAWE bisa membantu saya juga dan aku dapat mengubah hidup yang jauh lebih baik berkat bantuan AKI NAWE dgn waktu yang singkat aku sudah membuktikan namanya keajaiban satu hari bisa merubah hidup ,kita yang penting kita tdk boleh putus hasa dan harus berusaha insya allah kita pasti meliat hasil nya sendiri. siapa tau anda berminat silakan hubungi AKI NAWE Di Nmr 085--->"218--->"379--->''259'