Labels

Sabtu, 07 Januari 2017

Perkembangan Matematika di Zaman Yunani Kuno dan Persia

Masih berbicara tentang sejarah, kali ini kita hijrah dari Mesir ke Yunani Kuno dan Persia. 
 Sebelum membahas Yunani lebih jauh, alangkah lebih baiknya terlebih dahulu kita mengetahui dimana letak Yunani. Yunani merupakan sebuah daerah yang terletak di ujung tenggara Benua Eropa. Sama seperti masyarakat daerah lain yang memiliki karakteristik khas, masyarakat Yunani Kuno dikenal dengan cara berpikirnya yang lebih abstrak. Misalnya pada penafsiran Ö2,  masyarakat Yunani menolak bahwa itu merupakan  bilangan rasional, mereka bahkan dapat membuktikan bahwa Ö2 merupakan bilangan yang tidak rasional.
 Jadi,  kapan matematika di Yunani Kuno mengalami perkembangan?
Perkembangan matematika di Yunani Kuno dimulai pada abad ke-6 SM ketika para ilmuwan Yunani melakukan pengembangan matematika baru, mereka adalah a) Thales, ia dapat mengukur tinggi piramida melalui dua segitiga yang sudutnya sama, segitiga itu terbentuk dari bayangan piramida dan bayangan orang yang berdiri di ujung bayangan piramida, selain itu Thales juga menemukan cara mengukur laut dari pantai menggunakan teorema kongruensi (kesebangunan). Ilmuwan selanjutnya yaitu b) Phytagoras, ilmuwan ini memfokuskan dirinya pada aritmatika, astronomi, geomotri dan harmoni(musik).

Selesai membahas Yunani Kuno kita beralih ke wilyah Persia. Tahukah kalian jika kita melakukan pencarian tentang lokasi Persia pada Google map maka kemudian yang muncul adalah Iran? Mengapa demikian? Karena ternyata pada tahun 1935 M, pemerintahan Iran menyatakan bahwa nama Iran dipakai sebagai pengganti Persia.
Berbicara tentang perkembangan matematika, di Persia sebenarnya ilmu matematika sudah berkembang berabad-abad sebelum islam masuk dan terus mengalami perkembangan ketika islam masuk pada abad ke-7. Nah, perkembangan ini dipengaruhi oleh penegetahuan matematika Babilonia dan India. Berkembangnya matematika di Persia tentu tidak luput dari kontribusi para ilmuwan Persia.
 Siapa saja ilmuwan-ilmuwan itu?

Ilmuwan pertama yaitu al-Khawarizmi. Ilmuwan ini banya menulis buku khususnya tentang aljabar. Dalam aljabar al-Khawarizmi menggunakan simbol x, y, z sebagai pengganti angka untuk menyelesaikan permasalahan matematika. Aljabar yang disampaikan oleh al-Khawarizmi mencakup tiga jenis operasi yaitu akar (x) , kuadrat (x2) , dan bilangan dalam satu persamaan. Maka, bagaimana bentuk persamaannya? x 2 + 10x = 39.

Beralih ke ilmuwan berikutnya yaitu Omar Khayyam yang menggembangkan aljabar sampai pada pangkat tiga.  Omar juga merupakan ilmuwan pertama yang menemukan metode umum penguraian akar-akar bilangan tingkat tinggi dalam aljabar
Penasaran dengan bagaimana cara Omar melakukannya?
Pada persamaan x3 + ax+ b2x+ c3 = 0 , dengan metode subtitusi x2 = 2py. 
Akan diperoleh persamaan  2pxy = 2apy + b2x + c3 = 0. Nah, penemuan ini sangat cerdas, bukan? Namun sayangnya baik Omar ataupun al-Khawarizmi belum menjelaskan tentang koefisien negatif.


1 komentar:


  1. Awalnya aku hanya mencoba main togel akibat adanya hutang yang sangat banyak dan akhirnya aku buka internet mencari aki yang bisa membantu orang akhirnya di situ lah ak bisa meliat nmor nya AKI NAWE terus aku berpikir aku harus hubungi AKI NAWE meskipun itu dilarang agama ,apa boleh buat nasip sudah jadi bubur,dan akhirnya aku menemukan seorang aki.ternyata alhamdulillah AKI NAWE bisa membantu saya juga dan aku dapat mengubah hidup yang jauh lebih baik berkat bantuan AKI NAWE dgn waktu yang singkat aku sudah membuktikan namanya keajaiban satu hari bisa merubah hidup ,kita yang penting kita tdk boleh putus hasa dan harus berusaha insya allah kita pasti meliat hasil nya sendiri. siapa tau anda berminat silakan hubungi AKI NAWE Di Nmr 085--->"218--->"379--->''259'

    BalasHapus