Mungkin kita berpikir bahwa matematika identik dengan Bangsa Eropa,
bangsa-bangsa dengan ilmuwan non-muslim. Namun, sebenarnya Islam juga turut
berkontribusi dalam perkembangan matematika.
Dulu Islam pernah berjaya di seluruh dunia. Nah, itu terjadi pada
tahun 750M - 1258M. Dimulai ketika Bani Umayyah membangun Universitas Cordova
pada abad ke-10 M. Pembangunan Universitas ini memberikan pengaruh cukup besar
pada perkembangan ilmu pengetahuan. Namun, pada 1031 M Dinasti Umayyah hancur
dan digantikan oleh Dinasti Abbasiyah. Beruntungnya, ilmu pengetahun tidak
mengalami kemunduran. Pada masa Dinasti Abbasiyah dilakukan penerjamahan karya
asing ke dalam Bahasa Arab dan dibentuknya Baitul Hikmah yang kian mendukung
berkembangnya ilmu pengetahuan. Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, maka
semakin banyak pula tokoh ilmuwan matematika muslim yang muncul.
Lantas, siapa sajakah mereka?
Pertama, al-Khawarizmi. Merupakan ilmuwan matematika muslim yang menyumbangkan karyanya
di bidang aljabar dan astronomi. Aljabar yang disampaikan oleh al-Khawarizmi
memberikan solusi atau penyederhanaan terhadap persamaan yang mencakup tiga
operasi yaitu akar (x), kuadrat (x2), dan bilangan. Penyederhanaan tersebut menggunakan dua operasi
yaitu : a) al-Jabr, yakni mengenai pemindahan suku-suku ke seberang tanda
persamaan, dan b) al-Muqabalah, yakni mengenai penghapusan dari suku-suku yang
sama yang dipisahkan oleh tanda tanda persamaan.
Ilmuwan yang ke-dua adalah Omar Khayyam. Omar mengembangkan aljabar yang telah disampaikan oleh
al-Khawarizmi sampai pada pangkat tiga. Omar juga memberikan solusi untuk
persamaan umum pangkat tiga geometri, namun ia tidak memberikan solusi untuk
persamaan umum pangkat tiga aritmatika karena ia mengganggpa hal itu tidak
mungkin, yang kemudian pendapat Omar tersebut dibuktikan salah pada abad ke-15.
Berikutnya adalah Nasir al-Din al-Tusi. Al-Tusi merupakan ilmuwan pertama yang mengolah trigonometri
sebagai satu bidang matematika. Al-Tusi juga merupakan orang pertama yang
memberi penjelasan tentang seluruh sistem trigonometri yang kita kenal sampai
sekarang.
Dan yang terakhir adalah Abul Wafa Muhammad
al-Buzjani. Abul Wafa
merupakan ilmuwan yang berkontribusi banyak dalam perkembangan matematika.
Karya apa saja yang sudah Abul Wafa berikan? Abu wafal adalah orang pertama yang menunjukkan adanya teori
relatif segitiga parabola, beliau juga memperbaiki nilai sinus 30o
dengan memakai delapan desimal. Selain itu Abu Wafal juga melakukan
studi khusus tentang teori tangen dan tabel perhitungan, serta memperkenalkan
cosec dan sec untuk pertama kalinya.
Nah, cukup banyak bukan matematikawan muslim yang berpengaruh
terhadap perkembangan matematika? Oleh karena itu, kita sebagai umat muslim
harus meneruskan perjuangan mereka. Dan tidak boleh merasa berekecil hati terhadap
ilmuwan barat.
Awalnya aku hanya mencoba main togel akibat adanya hutang yang sangat banyak dan akhirnya aku buka internet mencari aki yang bisa membantu orang akhirnya di situ lah ak bisa meliat nmor nya AKI NAWE terus aku berpikir aku harus hubungi AKI NAWE meskipun itu dilarang agama ,apa boleh buat nasip sudah jadi bubur,dan akhirnya aku menemukan seorang aki.ternyata alhamdulillah AKI NAWE bisa membantu saya juga dan aku dapat mengubah hidup yang jauh lebih baik berkat bantuan AKI NAWE dgn waktu yang singkat aku sudah membuktikan namanya keajaiban satu hari bisa merubah hidup ,kita yang penting kita tdk boleh putus hasa dan harus berusaha insya allah kita pasti meliat hasil nya sendiri. siapa tau anda berminat silakan hubungi AKI NAWE Di Nmr 085--->"218--->"379--->''259'
BalasHapus